Masalah :
Assalamualaikum wr wb
Dokter Zubairi Yth,
Leher saya rasanya tak enak, untuk menelan makanan terasa nyangkut di leher. Makanan terasa sukar turun dan waktu menelan terasa sakit. Menurut dokter spesialis penyakit dalam yang saya temui, saluran makanan saya terinfeksi jamur.
Menurut beliau, masalah jamur muncul akibat minum antibiotik selama sebulan terakhir. Memang, saya minum antibiotik doksisiklin setiap hari untuk mengatasi jerawat. Untuk dokter ketahui, jerawat saya mulai timbul sejak enam bulan yang lalu dan cukup mengganggu. Usia saya sekarang 50 tahun, pernah tekanan darah tinggi. Sekarang ini, tekanan darah saya selalu normal setelah saya minum teratur obat darah tinggi. Dok, apa benar penyebab nyeri menelan saya adalah infeksi jamur? Bagaimana mengobatinya? Bagaimana dong jerawat saya, kalau doksisiklin dihentikan?
Aam, Cikampek
Jawaban :
Waalaikumussalam wr wb
Mbak Aam yang baik,
Nyeri menelan dan rasa menelan tersangkut di leher atau di dada, ada banyak sebabnya antara lain infeksi kuman, infeksi jamur, penyempitan saluran makanan bagian atas dan lain lain. Kadang-kadang serangan jantung juga dapat menyebabkan keluhan serupa di tempat yang sama. Jadi, dokter harus teliti untuk mengungkapkan penyebabnya, karena pengobatannya berbeda-beda. Untuk itu, pasien juga perlu menyampaikan keluhannya dengan rinci, termasuk riwayat penyakit lain dan riwayat minum obat sebelumnya.
Melihat hasil laboratorium parasitologi yang Anda lampirkan, penyebabnya memang benar jamur, nama rinci jamurnya adalah Candida albicans. Sebagian besar penyebab gejala sariawan dan nyeri menelan memang jamur tersebut. Manifestasi infeksi jamur di mulut berupa sariawan, luka kecil-kecil yang terasa nyeri di bibir, lidah, dan gusi. Sedangkan sakit menelan dan terasa nyangkut yang Mbak Aam rasakan, biasanya akibat infeksi jamur di esofagus, yaitu saluran makanan bagian atas, sebelum makanan masuk lambung.
Sebetulnya, ada banyak jamur yang hidup normal di tubuh kita dan biasanya tidak berbahaya, artinya tidak menyebabkan penyakit. Namun, pada kondisi tertentu, jamur ini dapat menyebabkan penyakit, yaitu disebut sebagai infeksi jamur. Pada umumnya infeksi jamur mudah diatasi. Sebagian besar anak, remaja dan dewasa pernah mengalami infeksi jamur. Dokter Mbak Aam benar, minum antibiotik dapat menyebabkan infeksi jamur. Antibiotik membunuh kuman yang menyebabkan kita sakit, termasuk kuman penyebab kita diare, infeksi saluran napas atas ataupun jerawat.
Namun sayangnya, antibiotik juga membunuh berbagai bakteri di tubuh kita. Banyak bakteri yang tinggal di tubuh kita ini yang tidak menyebabkan penyakit, bahkan justru melindungi kita melawan jamur. Bisa dikatakan bakteri berebut tempat tinggal dengan jamur, agar bisa hidup di tubuh kita. Jadi, jamur dan bakteri ada dalam kondisi seimbang. Bila bakteri dibunuh antibiotik, maka keseimbangan terganggu, jamur bebas tumbuh berkembang dan menyebabkan penyakit. Karena itu, minum obat antibiotik tidak boleh sembarangan, harus dengan resep dokter.
Selain minum antibiotik jangka panjang, infeksi jamur juga lebih mudah terjadi, antara lain pada pasien Diabetes, orang yang minum obat kortikosteroid, kekebalan tubuh yang rusak akibat kanker, kemoterapi atau infeksi virus HIV. Untuk orang dengan kekebalan tubuh yang amat menurun, beberapa jenis jamur tertentu dapat menginfeksi organ bagian dalam dan menyebabkan infeksi yang serius, misalnya jamur Aspergillus menginfeksi paru, Cryptococcus ke selaput otak, dan Histoplasma ke paru atau organ dalam yang lain.
Seperti disampaikan di atas, beberapa jamur dapat ditemukan di berbagai tempat di tubuh kita. Jenis jamur tertentu (yang paling sering Candida dan Tinea) dapat menginfeksi kulit atau selaput mukosa, mereka juga dapat tumbuh di kuku, di antara jari, lipat paha, mulut, vagina, atau di permukaan esofagus atau usus besar. Gejala yang terlihat adalah di tempat-tempat tersebut ada bercak kemerahan, lembab, gatal.
Bagaimana pengobatan infeksi jamur Bu Aam? Biasanya dokter memberikan obat tetes mycostatin/nystatin dan bila diperlukan ditambah dengan kapsul flukonasol (misalnya: Diflucan, Kifluzol), ketokonasol (misalnya: Nizoral, Mycoral) atau itrakonasol. Insya Allah cepat sembuh. Tentu, minum antibiotik doksisiklin harus dihentikan.
Bagaimana dengan jerawatnya, apakah akan segera kambuh bila doksisiklin dihentikan? Tidak selalu demikian. Seringkali setelah pengobatan jamurnya selesai, jamur hilang dan jerawat tak muncul lagi. Lagi pula Mbak Aminah sudah sebulan minum antibiotik, waktu yang lebih dari cukup untuk pengobatan jerawat dan memang sudah waktunya antibiotik dihentikan.
Ada beberapa tips untuk mencegah jewarat muncul lagi. Pertama, hindari makanan yang merangsang jerawat tumbuh, misalnya cokelat, es krim, kacang. Berikutnya, olahraga teratur, setengah jam setiap hari sudah cukup. Usahakan tidur cukup, 7-8 jam setiap hari. Tentu saja makan sayuran dan buah-buahan setiap hari merupakan keharusan, karena diperlukan sebagai sumber serat dan vitamin. Untuk mencegah infeksi jamur muncul lagi, ada baiknya Mbak Aam minum yogurt 1-3 kali seminggu.
dr. Zubairi Djoerban
Sumber : Republika Online
0 komentar:
Posting Komentar